Tips Olahraga buat Wanita 40 Tahun ke Atas, Menopause Bukan Halangan
Daftar Isi
- Tetap bisa olahraga di periode menopause
- 1. Tak perlu memaksakan diri
- 2. Temukan yang Anda sukai
- 3. Fokus pada pembentukan otot
- 4. Melatih keseimbangan dan stabilitas
- 5. Tingkatkan latihan kardio
- 6. Sisipkan meditasi
- 7. Prioritaskan pemulihan
Kondisi menopauseternyata memengaruhi kegiatan olahraga. Oleh karenanya, simak tips olahraga buat wanita usia 40 tahun ke atas, terutama setelah menopause.
Menopause merupakan kondisi tubuh tidak memproduksi hormon estrogen lagi.
Sebelum masuk menopause, wanita mengalami periode hormon estrogen berkurang secara bertahap. Perubahan ini dialami oleh wanita usia 45 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetap bisa olahraga di periode menopause
![]() |
Karena turut memengaruhi aktivitas olahraga, wanita perlu lebih memperhatikan menu olahraga dan hal-hal lain yang jadi catatan.
Upaya ini dilakukan agar olahraga benar-benar bisa menunjang kesehatan dan tidak memperburuk gejala menopause.
1. Tak perlu memaksakan diri
Masuk usia 40-an ke atas, sebaiknya olahraga dibawa santai, tak perlu memaksakan diri. Terlebih buat mereka yang bekerja, lalu merawat anak, olahraga rutin terasa seperti sebuah kemewahan.
Olahraga tak harus dilakukan berjam-jam. Anda bisa jalan cepat selama 30 menit sehari, dilakukan dalam lima hari seminggu.
Meski hanya jalan kaki, naikkan intensitas dengan menaikkan kecepatan agar jantung lebih terlatih.
Lihat Juga :![]() |
2. Temukan yang Anda sukai
Olahraga memang menantang ditambah tuntutan untuk melakukannya secara konsisten. Oleh karenanya, pilih jenis olahraga yang memang disukai.
"Meski saya dapat memberitahu Anda teknik yang paling efektif, tidak ada gunanya jika orang tersebut tidak melakukannya secara teratur," ujar Jillian Michaels, ahli kebugaran, mengutip dari Healthline.
3. Fokus pada pembentukan otot
![]() |
Otot yang kuat bisa melindungi kesehatan Anda seiring bertambah usia dengan memperlambat pengeroposan tulang dan penambahan berat badan.
Setelah menopause, Anda bisa lebih berisiko mengalami patah tulang dan osteoporosis karena pengeroposan tulang dan peningkatan berat badan.
Anda bisa membangun otot tanpa lemak plus jaga kesehatan tulang dengan menu seperti, squat, lunges, push up, gerakan seperti engsel (hinge movement), gerakan menarik dan mendorong.
4. Melatih keseimbangan dan stabilitas
Di usia 20-an, pengalaman terjatuh langsung diikuti bangkit lagi. Namun kecepatan ini tidak didapat ketika usia 40-an ke atas.
Oleh karena itu, pastikan Anda punya rutinitas latihan keseimbangan dan stabilitas. Latihan bisa berupa yoga dan pilates.
"Latihan keseimbangan tidak bisa dilakukan dalam kondisi stres. Saya merekomendasikan melatih keseimbangan setiap hari, seperti berdiri dengan satu kaki saat menyikat gigi," kata Mary Claire Haver, dokter kandungan dan penulis 'The New Menopause', mengutip dari Livestrong.
5. Tingkatkan latihan kardio
Sebuah artikel yang diterbitkan di Archive of Medical Science menyebut orang yang punya kadar estrogen tinggi risikonya rendah terkena penyakit jantung. Sebaliknya, saat kadar estrogen menurun, efek perlindungan terhadap penyakit jantung juga menurun.
Dalam situasi menopause, wanita jadi lebih berisiko terkena masalah jantung. Olahraga yang sifatnya kardio pun sangat mendukung kesehatan jantung usai menopause.
Coba lakukan high-intensity interval training (HIIT) atau latihan sprint interval training (SIT) jadi latihan terbaik buat wanita usia di atas 40 tahun atau wanita usia menopause.
6. Sisipkan meditasi
Meditasi bisa dianggap sebagai pelengkap dalam rutinitas olahraga. Meditasi dapat membantu mengelola stres terkait menopause.
Meditasi bisa dilakukan sebagai bentuk pendinginan setelah berolahraga. Tak perlu waktu lama sebab di layanan video atau podcast, terdapat panduan meditasi hanya 5-10 menit.
Lihat Juga :![]() |
7. Prioritaskan pemulihan
Istirahat sangat penting dalam rutinitas olahraga. Mungkin Anda merasa di usia 40 tahun ke atas, waktu pemulihan perlu lebih lama dibanding dulu. Hal ini tidak jadi soal.
"Berapa pun usianya, tidur adalah alat pemulihan nomor satu. Otot kita terbentuk saat kita tidur, bukan saat berolahraga. Tidur sebenarnya relevan untuk pemulihan dibanding suplemen atau makanan apa pun," jelas Tina Tang, pelatih kebugaran dengan klien wanita-wanita menopause.
(els/pua)(责任编辑:时尚)
- ·Polisi Tersangkakan Pelaku Korupsi Dana BOS di Mataram
- ·Daftar Tanggal Merah di Bulan Mei 2025, Ada 2 Libur Panjang
- ·Lakukan Rutin, Ini Manfaat Minum Air Kelapa Muda di Pagi Hari
- ·Ada 2 Laporan Polisi Terkait Dugaan Penyebaran Hoax Palti Hutabarat
- ·Pesan Kapolri Hadapi Pemilu 2024: Siapapun Presidennya, Tugas TNI
- ·Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
- ·Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Federasi Diabetes Internasional
- ·Gandeng RANS Simba Basketball, KIN Dairy Kenalkan Peternakan Sapi A2 Terbesar di Asia Tenggara
- ·Tak Semua Jalan Kaki Itu Menyehatkan, Ini Penjelasan Dokter
- ·Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Federasi Diabetes Internasional
- ·Seminggu Dipasang, Penghalang Spot Foto Gunung Fuji Dirusak Turis
- ·Anak Terseret 'Drama' Orang Tua, Psikolog Peringatkan Dampaknya
- ·Prabowo Minta Geber 18 Proyek Hilirisasi Rp733 Triliun! Bahlil: Mulai Juni
- ·Anies PD Kuasai Isu Pertahanan di Debat Capres
- ·Gua Tapak Raja, Tempat Healing Terjangkau jika Sudah Pindah ke IKN
- ·Advokat Ini Laporkan Prabowo dan Fadli Zon ke Bareskrim Polri
- ·Patung Wanita Ini Akan Dijaga Ketat karena Terus 'Diraba
- ·Waspada! Arah Jakarta
- ·Catat Tips Olahraga ala Ariel NOAH Ini, Katanya Tak Perlu yang Berat
- ·Psikolog Ungkap Dampak Psikologis Mengirim Anak ke Barak Militer