会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 5 Fakta Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Sel Telur Dijual Rp4 M!

5 Fakta Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Sel Telur Dijual Rp4 M

时间:2025-06-06 18:03:53 来源:quickq官网下载电脑版官方 作者:知识 阅读:327次
Daftar Isi
  • 1. Bernilai Rp65 M
  • 2. Punya tubuh jumbo
  • 3. Punya pengawal
  • 4. Dikembangkan bertahun-tahun
  • 5. Sel telurnya dijual
Jakarta,quickq加速器 安装包 CNN Indonesia--

SapiViatina-19 disebut-sebut sebagai sapi termahal di dunia. Sapi yang berasal dari Brasilitu bahkan masuk dalam catatan Guinness World Records.

5 Fakta Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Sel Telur Dijual Rp4 M

Dilansir The Independent, sapi Viatina-19 adalah sapi termahal yang pernah dijual di pelelangan.

Berikut beberapa fakta sapi Viatina-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Tak Perlu Presto, Lakukan 3 Cara Ini untuk Mengempukkan Daging Kurban
  • Sapi Kurban Lepas di Sleman, Seruduk dan Tendang Dua Bocah
  • Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Harga Rp65,8 M dan Punya Pengawal

Harga yang menakjubkan ini berasal dari seberapa cepat ia membentuk otot dalam jumlah besar. Peternak juga mengagumi postur tubuh, kekokohan kuku, kepatuhan, kemampuan keibuan, dan kecantikan Viatina-19.

2. Punya tubuh jumbo

Sapi 'sultan' ini punya bobot yang sangat besar, yakni sekitar 1.100 kilogram atau 1,2 ton.

Faktor menarik lainnya dari sapi Viatina-19 adalah warnanya yang seputih salju.

3. Punya pengawal

Karena nilainya yang mahal, sapi ini selalu diawasi kamera keamanan. Sapi Viatina-19 juga memiliki seorang pengawal bersenjata.

Di Brasil, para pemilik Viatina-19 memasang papan reklame untuk mengelu-elukan kemegahan sapinya. Mereka juga sering mengajak orang-orang untuk bertemu dengan hewan ternak tersebut.

4. Dikembangkan bertahun-tahun

Ilustrasi SapiIlustrasi. Sapi asal Brasil jadi sapi termahal di dunia. (iStockphoto)

Viatina-19 sendiri merupakan wujud upaya peternak Brasil untuk memiliki sapi yang memiliki lebih banyak daging. Mereka mengekstraksi telur dan air mani dari hewan-hewan juara, membuat embrio, dan menanamkannya pada sapi pengganti yang diharapkan akan menjadi luar biasa.

Hal ini dilakukan para peternak Brasil selama bertahun-tahun.

"Kami tidak menyembelih ternak elit. Kami sedang membiakkannya," ujar salah satu pemilik Viatina-19, Ney Pereira.

5. Sel telurnya dijual

Sapi-sapi pemenang lelang akan diambil sel telur dan air maninya untuk dijadikan embrio. Selanjutnya, embrio akan dikembangkan menjadi sapi-sapi luar biasa.

Harga sel telur Viatina-19 bisa mencapai US$250 ribu atau sekitar Rp4,1 miliar.

Lihat Juga :
Pakai 5 Bahan Ini Untuk Mengempukkan Daging Kurban

Saat ini, Viatina-19 milik Pereira sedang hamil untuk pertama kalinya. Ia pun mengincar perluasan sapinya.

Pereira menjual sel telur Viantina-19-nya ke pembeli Bolivia. Ia juga berencana mengekspornya ke Uni Emirat Arab, India, dan Amerika Serikat.

Delapan puluh persen sapi Brazil merupakan seekor Zebus, subspesies yang berasal dari India. Viatina-19 sendiri termasuk dalam ras Nelore, yang dipelihara untuk diambil dagingnya, bukan susunya.

(blq/asr)

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Usut Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa 2 Pejabat Kemendag
  • Update Kasus Kematian Dokter PPDS Undip, Polisi Ungkap Perkembangan Penyidikan
  • SMA Labschool Cibubur Jadi Sekolah Pertama di Indonesia yang Raih LabelFrancEducation
  • Roti Pipih Manoushe Lebanon Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
  • Novanto Kecelakaan, Senior Golkar: Rakyat Sudah Pintar!
  • Daftar 10 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal
  • Lakukan 7 Hal Ini Setelah Kamu Makan Gorengan, Jangan Disepelekan
  • VIDEO: Melihat Kecanggihan Pameran Interaktif Harry Potter di Jerman
推荐内容
  • KPK Tangkap Mentan Syahrul Yasin Limpo di Apartemen Wilayah Jaksel
  • Pendaftaran Bintara Bakomsus Polri 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
  • Roti Pipih Manoushe Lebanon Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
  • Inggris dan Sejumlah Negara Eropa Laporkan Lonjakan Kasus Pneumonia
  • INTIP: Makanan Wajib untuk Anak agar Tumbuh Tinggi dan Cerdas
  • Begini Peran Penting Sektor Pendidikan dan Gen Z untuk Percepat Transisi Energi Bersih