会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura!

Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura

时间:2025-06-07 04:39:06 来源:quickq官网下载电脑版官方 作者:时尚 阅读:747次
Jakarta,quickq官网下载电脑版官方 CNN Indonesia--

Paspor merupakan dokumen penting yang tidak hanya berfungsi sebagai bukti identitas yang sah bagi pemegangnya, tetapi juga sebagai izin untuk melakukan perjalanan internasional.

Paspor berguna untuk memverifikasi identitas pemegang saat memasuki atau meninggalkan wilayah mereka. Memuat informasi penting seperti nama lengkap, tanggal lahir, foto, tanda tangan, dan informasi lain.

Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura

Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura

Namun, format penulisan nama pada paspor yang dikeluarkan oleh Malaysia dan Singapura telah menimbulkan tantangan unik dalam sistem komputer maskapai penerbangan dan aplikasi online.

Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura

ADVERTISEMENT

Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebingungan ini mengakibatkan antrean panjang di bandara dan kesulitan bagi pemegang paspor saat melakukan pemesanan atau check-in online. Masalah ini diperparah oleh konfigurasi nama yang berbeda dari konvensi nama belakang dan nama depan yang umum di banyak negara lain.

Sebagai contoh, dalam beberapa kasus, nama keluarga mungkin ditulis terlebih dahulu atau seseorang mungkin memiliki beberapa nama tanpa pembatas yang jelas antara nama depan dan belakang.

Prediksi Unik: Satu Nama Keluarga untuk Seluruh Jepang?

Di sisi lain, sebuah studi yang dipimpin oleh ekonom Jepang dari Universitas Tohoku telah memprediksi skenario yang menarik. Jika Jepang terus menerapkan hukum yang mengharuskan pasangan menikah untuk menggunakan nama keluarga yang sama, maka pada tahun 2531, semua orang Jepang dapat memiliki nama keluarga yang sama, yaitu 'Sato',seperti yang dilansir dari South China Morning Post.

Prediksi ini didasarkan pada hukum yang berasal dari tahun 1898, yang sering kali mengharuskan wanita untuk mengubah nama keluarganya setelah menikah. Berbeda dengan negara-negara besar lainnya, di mana perubahan nama setelah pernikahan lebih merupakan kesepakatan daripada persyaratan hukum.

Implikasi dari hukum ini tidak hanya berdampak pada identitas individu tetapi juga dapat mempengaruhi keberagaman budaya dan tradisi yang terkait dengan nama keluarga di Jepang.

(anm/wiw)

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Cegah Penyebaran Rabies di NTT, Kementan Kirim Bantuan Vaksin
  • Terapkan DPP, Desa Bongkasa Pertiwi Diharapkan Jadi Contoh Bangun Koperasi Desa Berbasis Sains
  • Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Hadirkan Pertamax Green 95 di Semarang
  • Viral Influencer Bikin Sunscreen Homemade, Memang Aman?
  • Beda Dari yang Lain, Satu Hakim MK Sampaikan Dissenting Opinion
  • Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
  • FOTO: Berburu 'Madu Gila' di Tengah Ancaman Perubahan Iklim Nepal
  • KKP Gandeng Kemendagri Perkuat Peran Pemerintah Daerah di Sektor Kalautan Perikanan
推荐内容
  • PDIP Sebut Gibran Anak Ingusan, PSI : Sangat Tidak Etis!
  • Tagar #SaveRajaAmpat Viral Karena Ancaman Tambang, Bahlil: Kami Akan Panggil Pemilik Usaha
  • Apakah Vitiligo Bisa Diobati? Ini Penjelasan Dokter
  • Doa Pengusir Cicak dan Hukum Membunuhnya Menurut Islam
  • Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Kita Cintai dengan Menyebut Namanya
  • Gandeng Hermina Group, Bank Mandiri Kerek Pembiayaan Hunian Bersubsidi untuk Nakes