Pembredelan Lukisan Yos Suprapto, Fadli Zon Dikritik Pakar Budaya Unair: Patut Disayangkan!
JAKARTA,quickq官网入口直接下载 DISWAY.ID -Pakar budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) Puji Karyanto menanggapi pernyataan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon yang menyebut bahwa lukisan Yos Suprapto mengandung unsur vulgar dan SARA.
Menurut Puji, seni memiliki banyak aliran dan seniman berhak mengekspresikan pikiran serta perasaannya secara bebas melalui karya.
Begitu pula sebaliknya, masyarakat berhak memilih untuk mengapresiasi karya seni yang sesuai dengan seleranya.
Pameran Yos Suprapto Batal Digelar di Galeri Nasional-Disway/Annisa Zahro-
BACA JUGA:Pembredelan Lukisan Yos Suprapto Hanya Strategi Marketing Semata Diungkap Netizen: Dia Pernah Lakukan di Australia dan Jadi Kaya
"Masing-masing karya seni itu punya segmentasinya. Seniman punya alirannya dan publik juga berhak untuk memilih segmentasi seni mana yang menjadi pilihan atas kebutuhan artistiknya," tutur Puji, dikutip dari laman resmi Unair pada 1 Desember 2024.
Ia menyebut bahwa melalui seni, orang bebas memilih cara berekspresi.
"Tetapi menjadi hak orang juga untuk menilai apakah karya seni itu vulgar, simbolik, atau yang lain-lain," tambahnya.
BACA JUGA:Suwarno Wisetrotomo Sejak Awal Ditunjuk Yos Suprapto dan Galeri Nasional Sebagai Kurator Pameran, Ceritakan Proses Hingga Kisruh
Kendati demikian, ia menyoroti pernyataan Fadli yang menganggap bahwa lukisan Yos Suprapto vulgar dan berpotensi menyinggung beberapa pihak.
Puji menegaskan bahwa Menteri Kebudayaan seharusnya bisa mewadahi seluruh aliran seni.
"Kalau Fadli Zon berkomentar sebagai pribadi, ya, tidak masalah. Itu, kan, selera pribadinya."
BACA JUGA:Suwarno Wisetrotomo Sebut Yos Suprapto Sebetulnya Sepakat Tutup 2 Lukisan dengan Kain Hitam Sebelum Pameran: Tapi Kok Nantang-Nantang!
Akan tetapi, "Kalau sebagai Menteri Kebudayaan mestinya mewadahi seluruh kemungkinan ekspresi berkesenian karena dia kan manteri kebudayaannya semua aliran," tandasnya.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- AS akan Pangkas Anggaran Militer untuk Ukraina Mulai Tahun Depan
- Penumpang di Terminal Pulogebang Mulai Meningkat Jelang Natal dan Tahun Baru
- Polisi Sita Celurit dan Botol Miras dari Remaja yang Hendak Tawuran di Kembangan Jakbar
- Cegah DBD, Sudinkes Jakpus Ingatkan Masyarakat Lakukan PSN Mandiri
- Trump Sebut Lebih Baik Perang Daripada Senjata Nuklir Dikembangkan Iran
- FOTO: HaHaHouse, Museum Tawa Pertama di Dunia yang Siap Menghibur
- Erick Thohir dan Heru Budi Hartono Bersinergi, Tingkatkan Pelayanan dan Fasilitas Publik di Jakarta
- Pengendara Mobil Tabrak 3 Motor, Gerobak Sate dan Warung Kelontong di Patal Senayan Jaksel
- TNI Masuk Kelas Awasi Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Angkat Bicara
- Staf Hotel Sarankan Tamu Tak Langsung Nyalakan Lampu Saat Masuk Kamar
- Banjir Jakarta Makin Parah Tapi Nggak Diributkan Seheboh di Era Anies, Said Didu Heran: Ada Apa Ya?
- 7 Kebiasaan Ini Dilakukan Orang Jepang, Cegah Kegemukan
- Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China
- Viral Gas Elpiji 3 Kg Langka di Jakarta, Pemprov Sebut Buntut Pengurangan Kuota LPG Bersubsidi
- Dugaan Korupsi Formula E, PSI Kuak Tanda Tanya Besar
- 2025美国环境专业大学排名
- Erick Thohir dan Heru Budi Hartono Bersinergi, Tingkatkan Pelayanan dan Fasilitas Publik di Jakarta
- Polisi Tokyo Tangkap Jaringan Prostitusi untuk Layani Turis Asing
- Wagub DKI Sebut Izin Keramaian Ada di Kepolisian
- Kunker Perdana Presiden Prabowo ke Luar Negeri, Langsung 5 Negara, Ini Agendanya!